KIM Srikandi, Batik Khas Kota Madiun semakin memiliki karakter
kuat. Seiring munculnya corak pada produk batik kreasi perajin setempat Sri
Murniati, misalnya sengaja motif pecel komplit karena Madiun terkenal dengan Sambel
Pecel. “Biar lebih dikenal masyarakat” ujar warga Jl. Halmahera itu, ( Jum’at,
2/10 ).
Sesuai
namanya MURNI – sapaan akrab Sri Murniati juga Perangkat Kelurahan Nambangan
Lor, Kecamatan Manguharjo Kota Madiun, motif pecel komplit itu terdiri berbagai
corak lazimnya kuliner ikon Kota Madiun tersebut. Mulai dari cabai, kembang
turi, kacang panjang, kecambah, daun pepaya, kemangi hingga lempeng. “Memang
motih yang saya ambil Kulupan Pecel,”
tuturnya.
Saran
Pak Lurah Jemakir, kepada Bu. Murni yang juga perangkat Nambangan Lor terkenal
dengan Jeruk Nambangannya, Murni juga terinspirasi untuk menciptakan corak
batik Jeruk yang banyak tumbuh di Kelurahan Nambangan Lor itu dipadu dengan
Bunga Melati diberi nama SEGER ARUM, Seger
jeruknya Arum melatinya. Jeruk Nambangan juga khas kota Madiun, sedangkan
melati melambangkan keharuman, jelasnya.
Murni
menekuni kerajinan batik, sejak belasan tahun silam. Bahkan dia tidak hanya
memiliki galeri batik di rumahnya tapi juga telah mencetak generasi muda
penerus budaya mulai dari karangtaruna, PKK Kelurahan bahkan ke Ibu-ibu
Dasawiswa. Meski makin banyak jenis produk Fashion, batik buatannya tetap laris
manis. Bahkan mampu menembus pasar luar daerah. Sementara, dalam sehari dia
mampu menghasilkan 10 lembar batik dengan dasaran hitam dan 5 lembar dasaran
putih.
Satu
lembar batik berukuran 2,5 x 1,15 meter dibanderol dengan harga bervariasi,
mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung tingkat kesulitan
pengerjaanya. Yang bahannya dari kain sutra dengan warna alam harganya bisa
sempat 2,5 juta, ungkapnya.
Sementara,
bersamaan Hari Batik Nasional kemarin, Sanggar Batik yang dikelola Murni
didatangi sejumlah warga termasuk ibu-ibu PKK. Tak hanya melihat berbagai motif
batik, mereka sempat praktik langsung membuat produk yang oleh UNESCO
ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar